Akibat pergaulan bebas perlu disosialisasikan, ditekankan kepada anak remaja dan anak muda jaman sekarang. Sebagaimana telah diketahui bahwa pergaulan bebas adalah sebuah bentuk pergaulan atau tingkah laku yang melanggar norma dan merusak nama baik diri sendiri maupun keluarga. Mereka bebas, artinya menyimpang dan melewati batas-batas norma atau aturan yang seharusnya. Sehingga pergaulan bebas cenderung mendatangkan bahaya dan dampak negatif bagi orang yang melakukannya. Yang mana, sebagian besar para pelaku pergaulan bebas termasuk di Indonesia merupakan para remaja atau anak muda yang masih labil dan berusia belasan tahun hingga 20 tahun. Kaum dewasa pun ada yang melakukan pergaulan bebas meski angkanya tidak sebanyak kaum remaja. Pelaku yang berasal dari kalangan orang dewasa berusia di atas 20 tahun bahkan 30 tahun.
Ada banyak faktor mengapa kebanyakan pelaku pergaulan bebas berasal dari kalangan remaja, Terlepas dari emosinya yang masih labil remaja juga rentan untuk lepas kontrol dan tidak bisa mengendalikan diri seperti yang seharusnya. Beberapa faktor penyebab pergaulan bebas tersebut, diantaranya:
1. Faktor Agama
Faktor agama berkaitan dengan tingkat keyakinan dan iman yang dimiliki dalam diri seseorang. Yang mana, tingkat keyakinan dan iman yang dimiliki bergantung pada pengetahuan yang diketahui serta tertanam di dalam diri seseorang tersebut. Remaja dengan tingkat pengetahuan agama yang kurang kebanyakan tidak mengetahui tentang ajaran agama apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, serta hukuman apa yang setimpal dengan perbuatannya. Remaja juga sering tergoda dengan gangguan setan (sesuai keyakinan) yang menjadi penyebab remaja selalu berpikiran buruk atau menyimpang dari ajaran agama dan terdorong untuk melakukan hal-hal yang negatif yang bertentangan dengan ajaran agama yang seharusnya.
Namun berbeda dengan remaja yang pengetahuan agamanya mencukupi sehingga banyak yang diketahuinya tentang ajaran agama. Remaja dengan pengetahuan agama yang luas dan memegang teguh ajaran agamanya memiliki resiko yang lebih kecil untuk terjebak ke dalam dunia pergaulan bebas. Hal ini dikarenakan adanya keyakinan dan iman yang kuat di dalam dirinya untuk selalu berpegang teguh pada agamanya sehingga tidak akan mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas yang melanggar dari ajaran agama yang dianutnya. Lingkungan keluargalah yang menjadi guru pertama untuk mengajarkan agama untuk anak atau kaum remaja sehingga mereka tahu secara mendalam tentng ajaran agama yang dianutnya.
2. FaktorLingkungan
Faktor lingkungan ini meliputi keluarga, teman, tetangga maupun orang lain yang tidak dikenal sekalipun dalam lingkup kehidupan. Berikut ini ada berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pergaulan anak remaja :
Keluarga. Lingkungan keluarga biasanya menjadi faktor awal yang bisa menjadi penyebab kaum remaja terjebak ke dalam pergaulan bebas, seperti perceraian orang tua (broken home) dan berbagai masalah di dalam rumah lainnya. Yang mana, biasanya menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan sehingga mengakibatkan salah bergaul dengan hal-hal yang negatif di luar rumah.Pergaulan. Faktor berikutnya berasal dari lingkungan pergaulan meliputi teman, tetangga, dan orang di luar kalangan keluarga. Hal ini terjadi disebabkan karena salah memiliki teman dalam bergaul yang dialami remaja, di mana emosinya masih lebih mementingkan kesenangan entah yang positif maupun negatif.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan
Tingkat ilmu pengetahuan yang dimiliki juga berpengaruh dalam menentukan pergaulan yang dijalani. Remaja dengan rasa keingintahuan yang tinggi apabila tidak diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni biasanya akan memiliki resiko lebih besar untuk terjebak ke dalam dunia pergaulan bebas. Ilmu pengetahuan minim yang dimiliki biasanya akan memudahkan kalangan remaja untuk terjerumus dan terdorong melakukan hal-hal yang negatif. Apalagi jika hal tersebut merupakan sesuatu yang baru di dalam dunianya sehingga timbul rasa untuk mengetahui sekaligus mencobanya.
Berbeda dengan remaja yang rasa keingintahuannya tinggi dan diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni akan memiliki resiko lebih kecil untuk terjebak ke dalam dunia pergaulan bebas. Ilmu pengetahuan mumpuni yang dimiliki biasanya akan mampu membantu remaja dalam memilah antara hal-hal yang positif dan negatif. Sehingga ia akan terhindar dari hal-hal yang negatif, meskipun hal tersebut merupakan sesuatu yang baru sekalipun.
4. Faktor Perubahan Zaman
Faktor perubahan zaman biasanya berkaitan kuat dengan berbagai hal, seperti perkembangan teknologi yang pesat dan cepat. Faktor ini juga merupakan sesuatu yang kuat dalam menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Yang mana, pada zaman sekarang ini banyak sekali media seperti handphone dan internet yang semakin memudahkan semua orang dalam melakukan serta mengakses berbagai hal termasuk kalangan remaja.
Hal negatif yang merupakan bagian dari faktor penyebab pergaulan bebas misalnya adalah mudahnya mengakses dan bebasnya mengakses terhadap tayangan-tayangan yang tidak semestinya dilihat oleh kalangan remaja. Namun karena adanya rasa keingintahuan yang besar dan belum diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni akan mengakibatkan remaja untuk tetap mengakses hal yang tidak semestinya dilihat tersebut. Oleh karena itu, faktor agama, lingkungan, dan ilmu pengetahuan yang sudah dijelaskan sebelumnya juga diperlukan untuk membentengi remaja dari pergaulan bebas pada perubahan zaman sekarang ini, terutama orang tua yang menjadi awal dunianya.
5. Sikap Mental yang Tidak Sehat
Sikap mental ini merupakan turunan dari pengetahuan yang dimiliki kalangan remaja. Yang mana, kebanyakan kaum remaja merasa berbangga diri terhadap pergaulan yang dilakukannya. Padahal pergaulan tersebut bukanlah pergaulan yang semestinya, tetapi mereka kurang bahkan tidak mampu memahami karena daya pemahaman yang lemah.
Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi, seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya karena perilaku dan tindakan keluarga khususnya orang tua yang acuh tak acuh, menghukum, menolak maupun memaksakan kehendak. Apalagi dengan mengajarkan sesuatu yang salah karena tidak dibekali ilmu (agama dan umum) yang kuat bagi anaknya. Sedemikian sehingga ia akan merasa tidak nyaman dengan hidup yang dijalani dan menjadi pintu awal untuk terjerumus ke dalam dunia pergaulan bebas.
6. Kegagalan Menyerap Norma
Faktor penyebab yang satu ini bisa saja terjadi karena adanya pergeseran norma-norma yang sudah pudar dan termakan modernisasi zaman, di mana sudah kalah dengan budaya kebarat-baratan atau westernisasi. Sehingga norma-norma sudah kehilangan esensi dan kandungan yang seharusnya untuk diserap, lalu diterapkan oleh siapapun terutama kalangan remaja.
7. Pelampiasan Rasa Kecewa
Pelampisan kekecewaan ini biasanya dialami ketika adanya tekanan dari berbagai aspek, seperti keluarga yang terlalu otoriter (memaksakan) maupun membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terkait prestasi dan semacamnya, lingkungan masyarakat yang memberikan suatu masalah dalam sosialisasi, sehingga menyebabkan remaja menjadi labil dalam hal pengontrolan emosinya. Mereka akan mencari suatu pelampisan untuk bisa menghilangkan semuanya tanpa mempedulikan hal positif dan negatifnya, dalam artian sangat rentan terpengaruh akan hal-hal yang negatif, salah satunya ialah pergaulan bebas.
Sehingga dari berbagai faktor penyebab yang telah disebutkan dan dijelaskan dapat diketahui bahwa pergaulan bebas pasti memiliki dampak negatif dan bahaya yang bisa muncul pada para pelakunya, yang sebagian besar merupakan kalangan remaja termasuk di Indonesia. Ada berbagai dampak negatif dan bahaya yang bisa saja timbul akibat pergaulan bebas bagi yang sebagian besar merupakan kalangan remaja, diantaranya adalah berikut ini:
Segi Agama
Dampak negatif dan bahaya yang satu ini muncul terkait dengan kewajibannya sebagai makhluk yang memiliki Tuhan dan beriman dari pelaku pergaulan bebas. Adapun dampak negatif dan bahaya tersebut, diantaranya:
Malas Untuk Beribadah
Seseorang, baik remaja maupun orang dewasa, yang sudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas biasanya akan semakin malas untuk melakukan peribadahan kepada Tuhan. Hal ini dikarenakan mereka sudah terpedaya untuk melakukan hal-hal yang negatif dalam dunia pergaulan bebas, yang membuatnya lupa untuk melaksanakan kewajibannya sebagai makhluk beragama yang percaya kepada adanya Tuhan sebagai Sang Pencipta bagi dirinya sendiri, alam semesta, dan seluruh isinya.
Berkurangnya Keyakinan Dan Iman
Rasa malas melakukan peribadahan kepada Tuhan sebagaimana telah dijelaskan merupakan suatu indikator terhadap berkurangnya keyakinan pada agama yang dianut dan iman pada Tuhan yang ada di dalam diri seseorang. Hal inilah yang menjadi salah satu dampak negatif dan bahaya yang ditimbulkan apabila seseorang telah terjerumus ke dalam pergaulan bebas, terutama kalangan remaja yang masih labil dan belum mampu mengontrol emosinya.
Menambah dosa
Menambah dosa juga merupakan salah satu akibat dari pergaulan bebas yang merupakan imbas dari malasnya melakukan peribadahan dan keyakinan iman kepada Tuhan dan agama-Nya. Sebagaimana kita tahu bahwa tindakan pergaulan bebas selalu negatif dan bertentangan dengan ajaran agama sehingga apabila dilakukan akan menyebabkan dosa bagi pelakunya.
Meskipun telah diketahui bahwa masalah dosa adalah urusan Tuhan, tetapi kita harusnya sadar kalau sesuatu negatif yang dilakukan di dalam pergaulan bebas pastilah bertentangan dengan ajaran agama sehingga apabila dilakukan akan menimbulkan dosa dan kelak (ketika umur telah usai) harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Sang Maha Pencipta.
Segi Psikologis dan Perilaku Diri
Dampak negatif dan bahaya yang satu ini terkait dengan kepribadian yang menyangkut perilaku dan sikap dari pelaku pergaulan bebas. Adapun dampak negatif dan bahaya tersebut, diantaranya:
Mental yang Tidak Stabil
Mental yang tidak stabil timbul karena seseorang yang telah terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Mereka biasanya mengalami masalah dalam hal pengontrolan emosi. Dalam artian mental yang tidak stabil bisa dikatakan sebagai emosi yang tidak stabil atau tidak terkendali di dalam diri. Sehingga bisa dipastikan pula bahwa seseorang yang telah terjerumus ke dalam pergaulan bebas memiliki sifat yang mudah tersinggung dan marah, bahkan terhadap sesuatu yang sifatnya sepele sekalipun.
Selain itu, mereka juga cenderung memiliki sikap yang tidak sabaran, sering gelisah, selalu ingin melawan atau egois, terobsesi untuk menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri dengan berbagai cara walaupun yang dipilihnya adalah cara yang salah sekalipun.
Munculnya Sikap Hedonisme
Sikap hedonisme merupakan dampak yang juga bisa muncul akibat pergaulan bebas, yaitu lebih mementingkan kesenangan duniawi daripada kepentingan akhirat ( kehidupan setelah mati yang berujung pada surga atau neraka). Hal ini merupakan cerminan perilakunya yang malas melakukan peribadahan kepada Tuhan Sang Maha Pencipta.
Memunculkan Sifat Munafik Dan Tidak Jujur
Sifat munafik ini muncul lagi-lagi sebagai cerminan dari rasa malas dalam melakukan peribadahan kepada Tuhan. Yang mana, seseorang yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas sebenarnya tahu bahwa Tuhan serta ajaran-Nya itu mutlak ada dan harus dilakukan. Namun karena sifat munafik yang muncul menyebabkan mereka ingkar dan enggan melakukan kewajibannya sebagai makhluk yang memiliki Tuhan dan agama. Padahal jelas-jelas mereka telah mengakui bahwa memiliki agama yang dianut serta Tuhan yang dipercayai keberadaan-Nya. Hal itu merupakan sifat yang tidak jujur, bukan hanya terhadap dirinya sendiri namun juga terhadap Tuhan dan agama-Nya. Dan dapat pula dikatakan bahwa orang yang terjebak ke dalam pergaulan bebas cenderung menjadi pembohong sehingga mereka susah untuk dipercaya.
Suka Foya-foya
Kebiasaan berfoya-foya juga merupakan akibat yang disebabkan dari seseorang yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Hal ini dikarenakan para pelaku pergaulan bebas cenderung atau identik memiliki kebiasaan, seperti dugem, mengkonsumsi minuman beralkohol, mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba), dan berbagai hal lainnya yang menguras harta benda bahkan melakukan hubungan di luar nikah (free sex).
Melakukan tindak kriminalitas
Tindakan ini muncul sebagai salah satu akibat dari kebiasaannya dalam berfoya-foya tidak bisa terpenuhi. Sehingga pelaku pergaulan bebas akan melakukan apa saja agar bisa memenuhi kebiasaannya untuk berfoya-foya, seperti mengkonsumsi minuman beralkohol, mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba), dugem, dan berbagai hal lainnya yang menguras harta benda bahkan melakukan hubungan di luar nikah (free sex). Tak jarang pelaku pergaulan bebas melakukan berbagai tindak kriminalitas sebagaimana diberitakan di koran maupun ditayangkan di televisi, seperti pencurian, melakukan jual-beli barang terlarang (narkoba) bahkan perampokan yang disertai pembunuhan pada korbannya atau lebih dikenal dengan istilah pembegalan.
Segi Kesehatan
Dampak negatif dan bahaya akibat pergaulan bebas dari segi kesehatan sangat menakutkan. Akibat yang satu ini muncul terkait dengan kebiasaan yang dilakukan oleh pelaku pergaulan bebas dalam berfoya-foya, seperti dugem, mengkonsumsi minuman beralkohol, mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba) serta melakukan hubungan di luar nikah (free sex). Adapun dampak negatif dan bahaya tersebut, diantaranya:
Rentan Terserang Penyakit Ringan
Rentan terserang penyakit ringan di sini ialah penyakit umum yang mungkin bisa menyerang siapapun. Penyakit ringan itu misalnya flu dan juga batuk akibat dari lemahnya daya tahan tubuh. Dalam kasus ini, para pelaku pergaulan bebas akan rentan terserang penyakit akibat kebiasaan buruknya seperti dugem yang dilakukannya akan mempengaruhi daya tahan tubuh karena dugem biasanya dilakukan dari malam hari hingga pagi hari. Kebiasaan ini biasanya sudah menjadi tren remaja masa kini, apalagi di wilayah kota-kota besar, seperti Surabaya, Bandung, Bali, dan ibukota Jakarta. Meskipun di kota-kota lainnya sebenarnya juga pasti ada.
Baca : Ciri ciri flu – Gejala flu – Penyebab flu – Obat batuk – Cara mencegah batuk pada anak
Menderita HIV/AIDS
Penyakit ini timbul pada pelaku pergaulan bebas yang biasa melakukan hubungan di luar nikah (free sex) dengan berganti-ganti pasangan, terutama di kalangan remaja. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Pakar Seks sekaligus spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr. Boyke Dian Nugraha di ibukota Jakarta mengatakan bahwa data remaja yang melakukan seks meningkat setiap tahunnya.
Bahkan berdasarkan penelitian lain juga menyebutkan bahwa sekitar 20 hingga 30 persen remaja di Indonesia mengaku sudah pernah melakukan hubungan di luar nikah. Kebiasaan tersebut biasanya dilakukan di asrama, kos-kosan maupun hotel. Parahnya, hubungan di luar nikah tersebut terus terjadi di kota-kota besar dan sudah menjadi kebiasaan yang dianggap wajar. Ironis memang mengingat para remaja sejatinya merupakan penerus bangsa yang amat dinanti-nanti kontribusinya di masa depan.
Oleh karena itu, tak heran bahwa salah satu dampak yang mungkin muncul dari pergaulan bebas atau hubungan di luar nikah adalah menjangkitnya penyakit HIV/AIDS. Penyakit ini berhubungan dengan sistem imun penderitanya dan sangat menular melalui hubungan seksual. Kebanyakan penderitanya berujung dengan kematian sebab penderita HIV atau AIDS tidak memiliki sistem imun lagi dimana sistem imun itu berfungsi untuk meyembuhkan diri dari penyakit.
Baca : Ciri ciri HIV AIDS – Pantangan penderita AIDS –Bahaya HIV AIDS – Cara mengobati HIV AIDS – Gejala HIV AIDS
Kanker Pada Alat Reproduksi
Kasus ini umumnya menyerang kaum perempuan, di mana penyakit kanker yang beresiko tinggi menyerang remaja perempuan di bawah usia 17 tahun yang biasa melakukan hubungan di luar nikah secara bebas, apalagi bila sering berganti-ganti pasangan. Resiko perempuan yang melakukaqn pergaulan bebas rentan terkena kanker serviks dan kanker rahim.
Resiko parah lainnya akibat pergaulan bebas ialah kemandulan ( fertilitas ), perempuan mengalami mengalami sobek pada rahim (uterine perforation), dan kerusakan leher rahim (cervical lacerations), beresiko melahirkan anak cacat sebab rahim yang bermasalah, infeksi pada lapisan rahim (endometriosis) dan rentan terkena radang panggul. Kesemuanya itu sungguh sangat merugikan bagi kaum perempuan. Kaum perempuan lah yang nantinya dirugikan akibar pergaulan bebas tersebut.
Baca : Cara menjaga kesehatan organ reproduksi
Menyebabkan Kanker Hati dan Gangguan Liver
Penyakit yang satu ini bisa terjadi karena pergaulan bebas berupa sering mengkonsumsi minuman beralkohol maupun obat-obatan terlarang (narkoba). Alkohol yang dikonsumsi akan menyebabkan kaker hati dan penurunan fungsi hati. Sehingga hati bisa saja kehilangan fungsinya yang amat vital bagi tubuh, terutama dalam hal menyerap kandungan racun yang ada di dalam tubuh.
Baca : Cara menjaga kesehatan hati – Gejala sirosis hati– Ciri ciri fatty liver
Kanker Payudara
Penyakit ini lagi-lagi menyerang pada perempuan, di mana yang menjadi penyebabnya adalah terjadinya ketidak seimbangan estrogen. Penyembuhan untuk kanker inipun biasanya akan dilakukan pengangkatan terhadap payudara yang terjangkit kanker. Sehingga efek sampingnya adalah kurangnya rasa percaya diri pada perempuan yang telah diangkat payudaranya demi menghilangkan kanker tersebut. Kanker ini merupakan pembunuh kaum perempuan nomor dua setelah kanker serviks.
Baca : Cara menjaga kesehatan payudara
Maraknya Tindakan Aborsi
Tindakan ini juga merupakan akibat terjadinya pergaulan bebas akibat hubungan di luar nikah terutama di kalangan remaja. Hal ini terjadi karena adanya kehamilan yang tidak diinginkan pasca terjadinya hubungan intim (seks). Di samping itu, tindakan aborsi juga memiliki dampak negatif dan bahaya, seperti gangguan kesuburan (fertilitas), kanker rahim, cacat permanen, pendarahan bahkan berujung pada kematian.
Sakau
Sakau merupakan keadaan cemas, gemetar bahkan kejang-kejang akibat kebiasaan atau ketergantungan mengkonsumsi obat-obtan terlarang yang ada di dunia pergaulan bebas. Obat obatan itu seperti narkoba, heroin, sabu-sabu, dan lainnya. Keadaan sakau ini biasanya terjadi tatkala keinginan untuk mengkonsumsi obat-obatan terlarang tersebut tidak terpenuhi.
Baca : Cara menghindari narkoba – Bahaya narkoba
Segi Pendidikan
Dampak negatif dan bahaya ini muncul terkait dengan perilaku serta kondisi pendidikan (sekolah) yang sedang ditempuh oleh para pelaku pergaulan bebas. Adapun dampak negatif dan bahayanya adalah berikut ini:
Malas belajar
Malas belajar merupakan dampak pertama yang muncul dalam kalangan para remaja (pelajar) yang terjerumus ke dalam dunia pergaulan bebas. Yang mana, mereka sudah terlalu asyik di dalam dunia pergaulan bebas sehingga enggan untuk belajar. Apalagi bila hal yang harus dipelajari adalah materi yang tidak disukai.
Menurunnya Prestasi Akademik
Menurunnya prestasi atau menurunnua nilai akademik bagi para remaj yang terjerumus dalam dunia pergaulan bebas adalah akibat kebiasaan malas untuk belajar. Kemalasan ini muncul karena mereka terlalu asyik dengan dunia pergaulan bebasnya dibandingkan kewajibannya belajar sebagai pelajar. Sehingga tidak mengherankan apabila kelakukan malas belajar berimbas pada turunnya prestasi atau nilai akademik yang didapatkan.
Malas Bersekolah
Malas bersekolah juga bisa saja terjadi pada kalangan remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Malas bersekolah ini merupakan puncak akibat masalah lainnya yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu malas belajar dan menurunnya prestasi atau nilai akademik yang diperoleh. Celakanya lagi, meskipun pada awalnya telah pamit untuk berangkat ke sekolah, namun pada akhirnya memutuskan untuk membolos sekolah.
Memudarnya Ilmu Pengetahuan
Apabila para remaja sudah terjerumus ke dalam dunia pergaulan bebas akan mengakibatkan malas belajar, menurunnya prestasi (nilai), dan malas sekolah. Maka sudah dapat dipastikan bahwa ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dan dipahami sebelumnya akan memudar. Bahkan efek terberatnya ialah lupa terhadap ilmu-ilmu yang sudah dipelajari.
Segi Kehidupan Keluarga dan Masyarakat
Dampak negatif dan bahaya yang satu ini muncul terkait dengan interaksi yang dilakukan oleh para pelaku pergaulan bebas dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Adapun dampak negatif dan bahaya tersebut, diantaranya:
Jarang Berkomunikasi dan Hubungan Yang Renggang
Dampak dan bahaya pertama yang mungkin saja muncul dalam sisi keluarga dan masyarakat akibat pergaulan bebas adalah komunikasi dan hubungan yang semakin jarang nan renggang. Hal ini terjadi karena para pelaku pergaulan bebas cenderung menjaga jarak dan enggan berkomunikasi dengan siapapun sehingga tak heran apabila komunikasi dan hubungan dengan keluarga dan masyarakat akan semakin jarang dan renggang.
Munculnya Perselingkuhan
Ini adalah salah dampak yang bisa saja muncul dalam kasus orang dewasa yang sudah menikah. Hal ini bisa saja terjadi karena orang dewasa juga memiliki kemungkinan untuk bisa terjerumus ke dalam dunia pergaulan bebas. Berbagai faktor yang bisanya menjadi penyebab utama pada poin ini adalah kondisi rumah tangga bersama pasangan yang kurang nyaman dan baik. Terutama dalam hal seksualitas dan diperparah dengan komunikasi yang buruk. Dalam kasus ini, baik wanita maupun pria memiliki persentase yang sama, yaitu 50:50 dalam melakukan hubungan perselingkuhan. Baik pria maupun wanita yang hubungan rumah tangganya buruk akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang bertajuk perselingkuhan. Bagi pria maupun wanita juga tidak jarang melampiaskannya pada PSK atau gigolo.
Melanggar Norma-Norma Masyarakat
Adanya pergaulan bebas di dalam dunia para remaja biasanya akan menimbulkan berbagai pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat, seperti mengkonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang di sembarang tempat. Meskipun pada hakikatnya norma-norma tersebut tidaklah tertulis namun apabila perbuatan tersebut dilakukan sebagaimana yang telah dijelaskan, maka sudah barang tentu bahwa mereka melanggar etika kehormatan di dalam masyarakat. Selain itu, tak jarang bahwa kebiasaan-kebiasaan para pelaku pergaulan bebas tersebut membuat malu dan resah masyarakat, yang mana oleh masyarakat lain dipandang sebagai daerah yang tidak arif dan kurang baik tingkah lakunya.
Kurangnya Rasa Percaya Diri
Salah satu akibat yang muncul bagi para pelaku pergaulan bebas dalam masyarakat adalah mereka kurang memiliki rasa percaya diri untuk tampil di hadapan umum. Oleh karena itu, kebanyakan pelaku pergaulan bebas tak banyak melakukan pergerakan di tengah-tengah masyarakat dan lebih memilih untuk menyendiri serta menjauh dari keramaian karena kurangnya rasa percaya diri yang dimilikinya.
Salah satu contoh kurangnya rasa percaya diri untuk muncul bagi para pelaku pergaulan bebas karena menderita penyakit HIV/AIDS. Selain karena merupakan penyakit yang menular, para penderita HIV/AIDS memang secara fisik, mental, dan psikologis mengalami krisis kepercayaan diri terhadap keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat. Sehingga mereka lebih memilih untuk sendiri dan bersikap tertutup.
Catatan Penting
Banyak sekali dampak negatif dan bahaya yang ditimbulkan akibat adanya pergaulan bebas yang secara keseluruhan menjangkit kalangan remaja daripada orang dewasa.
Bergaul dalam dinamika kehidupan memang diperlukan terlebih sebagai makhluk sosial yang tidak mampu hidup sendiri, namun sudah seyogyanya dilakukan dalam batas yang wajar, hal yang positif, dan tidak berlebihan tentunya.
Pintar-pintarlah dalam memilih dunia pergaulan agar tidak terjerumus ke dalam dunia pergaulan bebas yang serba negatif dan tidak baik dari berbagai sisi kehidupan.
Diperlukan keseimbangan antara rasa ingin tahu yang dimiliki khususnya oleh para remaja dan ilmu pengetahuan yang dipelajari serta dipahami untuk bisa menjawab rasa keingintahuan tersebut.
Meskipun peringatan ini sejatinya untuk anak remaja namun faktanya orang-orang dewasa pun juga harus diperingatkan kembali akan akibat pergaulan bebas. Hanya saja para remaja memang sangat ditekankan agar mampu menghindari pergaulan bebas karena kondisi mental yang masih labil, emosi yang belum terkendali secara sempurna, dan pemikiran serta pengambilan keputusan yang sering kali goyah dan kurang matang. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah matang di segala hal termasuk emosi dan pemikiran.