config

Jumat, 16 Januari 2015

Benarkah 4G "Tahap Dua" Bikin Koneksi Makin Kebut?

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat menghadiri acara Social Media for God di Menara Multimedia, Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjanjikan implementasi teknologi 4G di frekuensi 1.800 MHz pada tahun ini. Tapi benarkah penerapan teknologi ini akan membuat pelanggan bisa menikmati internet kecepatan tinggi?

Pengamat telekomunikasi Teguh Prasetya menyambut positif rencana implementasi teknologi 4G tersebut. Penerapan di frekuensi 1.800 MHz ini dinilainya bisa meningkatkan kecepatan akses internet. Pengumuman yang akan dilakukan Menkominfo pada Februari mendatang pun bisa jadi sinyal agar operator-operator mulai bersiap.

"Kalau di 1.800 MHz, ada 20 MHz spektrum yang lebih lebar. Ini bisa dipakai teman-teman operator supaya memberi speed up to 160 Mbps. Kalau di 900MHz bandwidth terbatas, speed juga terbatas," terang Teguh saat dihubungi KompasTekno, Kamis (15/1/2014).

Dia menambahkan, kecepatan up to 160 Mbps itu bisa dicapai dengan agregasi kanal, yaitu dengan memanfaatkan 5 MHz spektrum di frekuensi 900 MHz dan 20 MHz spektrum di frekuensi 1.800 MHz. Teknologi yang diterapkan untuk agregasi ini pun berbeda. "Tergantung kebutuhan user dan investasi operator," pungkasnya.

Saat ini, frekuensi 1.800 MHz dihuni oleh empat operator telekomunikasi. Total lebar pita yang dipakai mencapai 75 MHz. Komposisi saat ini adalah Telkomsel menguasai 22,5 MHz, Indosat 20 MHz, XL Axiata 22,5 MHz, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) 10 MHz. Penataan diperlukan agar blok frekuensi mereka dapat berdampingan.

Durasi penataan ulang tersebut tergantung pada kesiapan operator. Namun Rudiantara menambahkan, penerapan 4G tersebut tidak dilakukan langsung di seluruh Indonesia melainkan dimulai per pulau.

"Kalau per pulau saya yakin pertengahan tahun ini kita sudah bisa jalan. Kalau ditanya kesiapan operator, ya, operator si nanti-nanti dulu. Tapi kita harus jalan," ujar Rudiantara di sela-sela acara Social Media for Social Good, Selasa (13/1/2015).

Nasib 2G

Selain soal penataan ulang, saat ini frekuensi 1.800 MHz masih berisi pelanggan 2G. Total ada lebih dari 180 juta pelanggan 2G di Indonesia yang menggunakan frekuensi ini, dengan rincian Telkomsel 90 juta, Indosat 35 juta, XL 30 juta, dan Tri 20 juta.

Teguh berpendapat operator punya dua pilihan dalam hal ini. Jika operator masih membagi alokasi 20 MHz spektrumnya untuk 4G dan 2G, berarti pelanggan akan tetap bisa memakai frekuensi tersebut. 

Akan tetapi, opsi tersebut bisa berdampak pada kecepatan 4G yang tidak maksimal.

"Kalau setengah-setengah akan mengurangi bandwidth yang 20MHz. Kecepatan tidak maksimal. Jadinya seperti di 900 MHz sekarang, karena (bandwidth) cuma 5MHz speed jadi cuma up to 36 Mbps," jelasnya.

Opsi kedua adalah 20 MHz spektrum seluruhnya untuk 4G. Dampaknya pelanggan harus pindah ke frekuensi lain, misalnya ke 900 MHz atau terputus.

"Efeknya pada frekuensi ini kapasitasnya terbatas, artinya jumlah pelanggan juga lebih terbatas," imbuhnya.

"Biasanya operator akan melakukannya bertahap. Pesan kami jangan sampai hal ini merugikan pelanggan existing," tutup Teguh.

Sumber : Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar